Berita Terbaru

Sinergi Strategis KPPU dan FEB UNAIR: Mencetak Talenta Ekonomi Pro-Persaingan Sehat Menuju 2026

04 Desember 2025
Surabaya (04/12) – Di tengah dinamika ekonomi global yang kian kompleks, integrasi antara pembuat kebijakan dan institusi pendidikan tinggi menjadi kunci vital. Menyadari hal tersebut, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) menyepakati peta jalan kolaborasi strategis untuk tahun 2026.
Kesepakatan ini dimatangkan dalam pertemuan tingkat tinggi antara Anggota KPPU, Rhido Jusmadi, dengan jajaran dekanat baru FEB UNAIR di Kampus B, Surabaya, Rabu, 4 Desember 2025. Pertemuan ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan langkah taktis untuk mengakselerasi internalisasi nilai-nilai persaingan usaha sehat ke dalam kurikulum pendidikan tinggi.
Dalam pertemuan yang dihadiri Dekan FEB UNAIR Prof. Rudi Purwono beserta para wakil dekan dan ketua departemen tersebut, Rhido Jusmadi menegaskan urgensi sinergi ini. Menurutnya, kerja sama yang telah terjalin antara KPPU dan UNAIR selama ini, termasuk dalam program pengabdian masyarakat, telah menjadi benchmark atau tolok ukur bagi pola hubungan KPPU dengan perguruan tinggi lain di Indonesia.
“Program yang berjalan saat ini adalah bukti konkret sinergi efektif antara regulator dan akademisi. Ini langkah strategis. Kita tidak hanya berbicara soal teori di kelas, tetapi bagaimana membangun budaya persaingan usaha yang sehat langsung dari pencetak talenta ekonomi masa depan,” tegas Rhido.
Dari sisi akademis, integrasi ini dinilai krusial untuk menutup celah (gap) antara teori ekonomi klasik dengan realitas industri terkini. Dekan FEB UNAIR, Prof. Rudi Purwono, menyoroti besarnya manfaat praktis yang dibawa KPPU ke dalam lingkungan kampus.
“Pengalaman empiris KPPU dalam menangani kasus persaingan usaha sangat relevan untuk memperkaya berbagai program studi kami, mulai dari Ekonomi, Manajemen, Akuntansi, hingga Ekonomi Islam,” ujar Rudi.
Ia menambahkan, kehadiran praktisi KPPU sangat dibutuhkan untuk memberikan perspektif nyata pada mata kuliah krusial seperti Ekonomi Mikro, Ekonomi Industri, Hukum Bisnis, dan Akuntansi Terapan. Mahasiswa tidak hanya belajar definisi monopoli atau oligopoli, tetapi memahami bagaimana mendeteksi dan mencegah praktik tersebut di lapangan.
Menatap tahun 2026, kedua institusi sepakat untuk tidak lagi bergerak secara parsial. Kerja sama akan difokuskan pada kegiatan yang lebih substantif dan terukur. Rhido memaparkan rencana implementasi yang mencakup forum diskusi isu strategis, kuliah tamu rutin oleh praktisi, hingga penelitian bersama (joint research).
Poin penting lainnya adalah penguatan pengawasan kemitraan UMKM. Dengan melibatkan mahasiswa dan dosen dalam pengawasan ini, diharapkan tercipta ekosistem bisnis yang lebih adil bagi pelaku usaha kecil.
“KPPU berkomitmen penuh mendukung kemajuan FEB UNAIR. Target kami di tahun 2026 adalah intensifikasi kegiatan akademik yang berdampak langsung, baik bagi mahasiswa maupun iklim usaha nasional,” pungkas Rhido.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi model percontohan nasional bagaimana kampus dan regulator bahu-membahu menjaga kedaulatan ekonomi melalui penegakan hukum persaingan usaha yang berintegritas.
Gambar Berita
Thumbnail 1
Thumbnail 2
Thumbnail 3
Thumbnail 4