Berita Terbaru
KPPU Tinjau Perkembangan Koperasi Merah Putih di Batam
15 November 2025
Batam (15/11) – Upaya memperkuat ekosistem usaha rakyat kembali mendapat perhatian otoritas persaingan usaha. Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M. Fanshurullah Asa meninjau langsung perkembangan Koperasi Merah Putih (KMP) di Sagulung Kota, Batam, pada 15 November 2025. Kunjungan tersebut menjadi bagian dari pemantauan nasional terhadap pembentukan Koperasi Merah Putih di berbagai daerah, termasuk wilayah kerja Kantor Wilayah I KPPU yang meliputi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
Ifan, sapaan Ketua KPPU, didampingi Perwakilan KPPU Kanwil I, Devi Siadari, disambut Ketua KMP Sagulung Kota Hence Siagian serta jajaran pengurus di Perumahan Hutatap, Sagulung. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut pertemuan KPPU dengan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM pada 29 Oktober lalu, yang membahas program pembentukan Koperasi Desa Merah Putih secara nasional. KPPU kini mengkaji implementasi program tersebut untuk memastikan praktik usaha para pelakunya tetap berada dalam koridor persaingan sehat.
Hence Siagian menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih di Batam dibentuk untuk memperkuat daya beli masyarakat serta membantu menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Langkah ini sejalan dengan program pemerintah pusat yang menargetkan ketersediaan harga komoditas strategis, seperti beras, gula, minyak goreng, hingga LPG 3 kilogram, agar lebih mudah dijangkau masyarakat. Di Batam, beberapa koperasi Merah Putih telah beroperasi di sejumlah kecamatan.
Modal KMP Sagulung Kota dihimpun secara gotong royong, yakni Rp500.000 per anggota. Untuk menjamin ketersediaan stok sembako, koperasi menggandeng sejumlah pemasok lokal. Menanggapi pertanyaan KPPU soal rencana membuka layanan simpan pinjam, Hence menjelaskan bahwa koperasi belum menjalankan layanan tersebut dalam bentuk tunai, namun peluang pengembangan tetap terbuka.
Dalam tiga pekan beroperasi, KMP Sagulung Kota mencatat omzet sekitar Rp40 juta. Ketua KPPU menilai capaian awal ini sebagai sinyal positif bagi pertumbuhan koperasi ke depan. Pengawasan operasional koperasi saat ini juga didukung dua Project Management Officer dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Batam yang bertugas memonitor serta memberi pendampingan kepada pengurus.
Penguatan koperasi menjadi salah satu kunci pemerataan ekonomi. Pemantauan KPPU atas program Koperasi Merah Putih diharapkan memberi kepastian bahwa inisiatif pemberdayaan tersebut tidak hanya menyentuh aspek kesejahteraan anggota, tetapi juga berjalan dalam iklim usaha yang adil bagi seluruh pelaku pasar.
Ifan, sapaan Ketua KPPU, didampingi Perwakilan KPPU Kanwil I, Devi Siadari, disambut Ketua KMP Sagulung Kota Hence Siagian serta jajaran pengurus di Perumahan Hutatap, Sagulung. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut pertemuan KPPU dengan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM pada 29 Oktober lalu, yang membahas program pembentukan Koperasi Desa Merah Putih secara nasional. KPPU kini mengkaji implementasi program tersebut untuk memastikan praktik usaha para pelakunya tetap berada dalam koridor persaingan sehat.
Hence Siagian menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih di Batam dibentuk untuk memperkuat daya beli masyarakat serta membantu menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Langkah ini sejalan dengan program pemerintah pusat yang menargetkan ketersediaan harga komoditas strategis, seperti beras, gula, minyak goreng, hingga LPG 3 kilogram, agar lebih mudah dijangkau masyarakat. Di Batam, beberapa koperasi Merah Putih telah beroperasi di sejumlah kecamatan.
Modal KMP Sagulung Kota dihimpun secara gotong royong, yakni Rp500.000 per anggota. Untuk menjamin ketersediaan stok sembako, koperasi menggandeng sejumlah pemasok lokal. Menanggapi pertanyaan KPPU soal rencana membuka layanan simpan pinjam, Hence menjelaskan bahwa koperasi belum menjalankan layanan tersebut dalam bentuk tunai, namun peluang pengembangan tetap terbuka.
Dalam tiga pekan beroperasi, KMP Sagulung Kota mencatat omzet sekitar Rp40 juta. Ketua KPPU menilai capaian awal ini sebagai sinyal positif bagi pertumbuhan koperasi ke depan. Pengawasan operasional koperasi saat ini juga didukung dua Project Management Officer dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Batam yang bertugas memonitor serta memberi pendampingan kepada pengurus.
Penguatan koperasi menjadi salah satu kunci pemerataan ekonomi. Pemantauan KPPU atas program Koperasi Merah Putih diharapkan memberi kepastian bahwa inisiatif pemberdayaan tersebut tidak hanya menyentuh aspek kesejahteraan anggota, tetapi juga berjalan dalam iklim usaha yang adil bagi seluruh pelaku pasar.