Berita Terbaru
KPPU Mendengar GINSI dan GPEI: Menyerap Aspirasi Pelaku Industri Ekspor Impor
03 Juni 2025
Jakarta (03/06) – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kembali menyelenggarakan forum KPPU Mendengar, kali ini dengan fokus pada sektor ekspor impor nasional. Diskusi yang berlangsung pada 3 Juni 2025 di Kantor KPPU Jakarta ini menghadirkan perwakilan Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) dan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI). Forum ini bertujuan untuk menjaring masukan pelaku usaha atas dinamika kebijakan perdagangan global, termasuk usulan kebijakan terbaru dari pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump, yang berpotensi berdampak pada perdagangan internasional Indonesia.
Kegiatan dibuka oleh Anggota KPPU Eugenia Mardanugraha, didampingi Deputi Bidang Kajian dan Advokasi Taufik Aryanto Arsyad serta Direktur Kebijakan Persaingan Lelyana Mayasari.
Dalam sambutannya, Eugenia menegaskan bahwa sektor perdagangan internasional merupakan salah satu pilar utama perekonomian nasional. Para pelaku usaha di sektor ini, baik eksportir maupun importir, menghadapi berbagai tantangan mulai dari persaingan global, perubahan regulasi, hingga hambatan struktural di dalam negeri.
“KPPU hadir dengan semangat kolaboratif untuk mendengarkan langsung aspirasi, keluhan, dan masukan dari para pelaku usaha. Forum ini merupakan bagian dari upaya kami membangun sinergi antara regulator dan dunia usaha, demi terciptanya iklim usaha yang adil, kompetitif, dan berkelanjutan,” ujar Eugenia.
Perwakilan GINSI dan GPEI menyambut baik inisiatif KPPU dan menyampaikan apresiasi atas ruang dialog yang disediakan. GPEI menekankan pentingnya peran KPPU dalam mendorong efisiensi ekonomi, terutama dalam mengurai berbagai “bottleneck” yang berpotensi mengarah pada penyalahgunaan posisi dominan. Kedua asosiasi juga menyatakan kesiapan untuk mendukung KPPU, termasuk dalam penyediaan data dan informasi yang relevan untuk memperkuat efektivitas kebijakan ekspor nasional.
Eugenia menutup forum dengan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam membangun diskusi yang berbasis pada data dan fakta di lapangan.
“Mari kita jadikan forum ini bukan sekadar wadah menyuarakan tantangan, melainkan ruang kolaboratif untuk merumuskan solusi yang inovatif dan aplikatif. Hanya dengan pendekatan berbasis bukti, kita dapat mengidentifikasi permasalahan secara tepat dan menciptakan kebijakan yang benar-benar berdampak,” pungkasnya.
Forum KPPU Mendengar merupakan sarana strategis bagi KPPU untuk memahami secara langsung dinamika dan tantangan di sektor ekspor impor. Masukan yang dihimpun akan menjadi bahan kajian dalam penyusunan saran kebijakan kepada pemerintah, sehingga kebijakan yang dihasilkan selaras dengan prinsip persaingan usaha yang sehat dan mendukung keberlanjutan industri perdagangan internasional Indonesia.
Kegiatan dibuka oleh Anggota KPPU Eugenia Mardanugraha, didampingi Deputi Bidang Kajian dan Advokasi Taufik Aryanto Arsyad serta Direktur Kebijakan Persaingan Lelyana Mayasari.
Dalam sambutannya, Eugenia menegaskan bahwa sektor perdagangan internasional merupakan salah satu pilar utama perekonomian nasional. Para pelaku usaha di sektor ini, baik eksportir maupun importir, menghadapi berbagai tantangan mulai dari persaingan global, perubahan regulasi, hingga hambatan struktural di dalam negeri.
“KPPU hadir dengan semangat kolaboratif untuk mendengarkan langsung aspirasi, keluhan, dan masukan dari para pelaku usaha. Forum ini merupakan bagian dari upaya kami membangun sinergi antara regulator dan dunia usaha, demi terciptanya iklim usaha yang adil, kompetitif, dan berkelanjutan,” ujar Eugenia.
Perwakilan GINSI dan GPEI menyambut baik inisiatif KPPU dan menyampaikan apresiasi atas ruang dialog yang disediakan. GPEI menekankan pentingnya peran KPPU dalam mendorong efisiensi ekonomi, terutama dalam mengurai berbagai “bottleneck” yang berpotensi mengarah pada penyalahgunaan posisi dominan. Kedua asosiasi juga menyatakan kesiapan untuk mendukung KPPU, termasuk dalam penyediaan data dan informasi yang relevan untuk memperkuat efektivitas kebijakan ekspor nasional.
Eugenia menutup forum dengan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam membangun diskusi yang berbasis pada data dan fakta di lapangan.
“Mari kita jadikan forum ini bukan sekadar wadah menyuarakan tantangan, melainkan ruang kolaboratif untuk merumuskan solusi yang inovatif dan aplikatif. Hanya dengan pendekatan berbasis bukti, kita dapat mengidentifikasi permasalahan secara tepat dan menciptakan kebijakan yang benar-benar berdampak,” pungkasnya.
Forum KPPU Mendengar merupakan sarana strategis bagi KPPU untuk memahami secara langsung dinamika dan tantangan di sektor ekspor impor. Masukan yang dihimpun akan menjadi bahan kajian dalam penyusunan saran kebijakan kepada pemerintah, sehingga kebijakan yang dihasilkan selaras dengan prinsip persaingan usaha yang sehat dan mendukung keberlanjutan industri perdagangan internasional Indonesia.
