Berita Terbaru
KPPU Hadiri Simposium Nasional “Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia” untuk Tingkatkan Sinergi
03 Juni 2025
Jakarta (03/06) — Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) hadiri Simposium Nasional bertajuk “Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia” yang digelar pada 3 Juni 2025 di Grand Ballroom JS Luwansa Hotel, Kuningan, Jakarta. KPPU diwakili oleh Anggota Komisi, Eugenia Mardanugraha, yang hadir bersama sejumlah tokoh ekonomi nasional guna mendiskusikan arah kebijakan ekonomi ke depan.
Simposium ini mengangkat kembali pemikiran visioner Prof. Sumitro Djojohadikusumo, yang telah menjadi fondasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Para pembicara, termasuk Prof. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti dan Prof. Susiyati B. Hirawan, Ph.D., membahas bagaimana gagasan tersebut tetap relevan dalam menjawab tantangan ekonomi kontemporer, termasuk dalam upaya mewujudkan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Kehadiran KPPU dalam forum ini bukan semata sebagai undangan seremonial, melainkan sebagai bentuk komitmen kelembagaan untuk memperkuat sinergi antara kebijakan persaingan usaha dan strategi pembangunan nasional. Eugenia Mardanugraha menegaskan pentingnya forum ini bagi KPPU sebagai ruang reflektif dan strategis.
“Simposium ini sangat penting, tidak hanya untuk pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga sebagai sarana bagi KPPU untuk memperdalam pemahaman terhadap prinsip-prinsip ekonomi pembangunan. Hal ini menjadi dasar dalam memperkuat pendekatan kelembagaan KPPU, baik dalam penegakan hukum persaingan usaha maupun dalam pemberian saran dan pertimbangan kebijakan kepada pemerintah,” jelas Eugenia.
Dalam sesi panel diskusi, turut hadir sejumlah ekonom senior, termasuk Prof. Didik J. Rachbini, mantan Anggota Komisi KPPU generasi pertama, yang memaparkan materi bertajuk “Membedah Gagasan Sumitro: Negara sebagai Motor Pembangunan”. Paparan tersebut menyoroti pentingnya peran negara dalam mengarahkan pembangunan ekonomi yang efektif, serta relevansinya bagi lembaga seperti KPPU dalam memastikan pasar tetap kompetitif dan adil.
Keterlibatan KPPU dalam simposium ini mempertegas posisi strategisnya sebagai mitra aktif dalam pembangunan ekonomi, sekaligus penegak prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat demi tercapainya kesejahteraan nasional yang berkeadilan.
Simposium ini mengangkat kembali pemikiran visioner Prof. Sumitro Djojohadikusumo, yang telah menjadi fondasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Para pembicara, termasuk Prof. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti dan Prof. Susiyati B. Hirawan, Ph.D., membahas bagaimana gagasan tersebut tetap relevan dalam menjawab tantangan ekonomi kontemporer, termasuk dalam upaya mewujudkan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Kehadiran KPPU dalam forum ini bukan semata sebagai undangan seremonial, melainkan sebagai bentuk komitmen kelembagaan untuk memperkuat sinergi antara kebijakan persaingan usaha dan strategi pembangunan nasional. Eugenia Mardanugraha menegaskan pentingnya forum ini bagi KPPU sebagai ruang reflektif dan strategis.
“Simposium ini sangat penting, tidak hanya untuk pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga sebagai sarana bagi KPPU untuk memperdalam pemahaman terhadap prinsip-prinsip ekonomi pembangunan. Hal ini menjadi dasar dalam memperkuat pendekatan kelembagaan KPPU, baik dalam penegakan hukum persaingan usaha maupun dalam pemberian saran dan pertimbangan kebijakan kepada pemerintah,” jelas Eugenia.
Dalam sesi panel diskusi, turut hadir sejumlah ekonom senior, termasuk Prof. Didik J. Rachbini, mantan Anggota Komisi KPPU generasi pertama, yang memaparkan materi bertajuk “Membedah Gagasan Sumitro: Negara sebagai Motor Pembangunan”. Paparan tersebut menyoroti pentingnya peran negara dalam mengarahkan pembangunan ekonomi yang efektif, serta relevansinya bagi lembaga seperti KPPU dalam memastikan pasar tetap kompetitif dan adil.
Keterlibatan KPPU dalam simposium ini mempertegas posisi strategisnya sebagai mitra aktif dalam pembangunan ekonomi, sekaligus penegak prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat demi tercapainya kesejahteraan nasional yang berkeadilan.